Segera Terbit

Masyarakat Subsisten Di Rimba Kapitalis (Kajian Antropologis Pada Orang Sebyar)

A. Ibrahim Peyon & Marlina Flassy

 
[ Pengantar ]

Teluk Bintuni, Papua Barat. Menyimpan suatu rahasia tersembunyi yang masih tersembunyi menjadi misteri oleh sang penciptanya. Daerah yang kaya akan sumber daya alam ini bukanlah daerah tidak pertuanan. Bukan pula daerah yang diterlantarkan oleh tuannya. Melainkan tuannya, menjaga dan menjatuh dengan hutam hijau, air kabur, teluk dan lautannya serta segala flora dan faunanya. Hutan mangrove, air kabur dan rimba rawa adalah milij tujuh suku yang menghuni teluk Bintuni sejak dahulu, kini dan masa depan.

Daerah yang dikenal kaya dengan sumber daya alam ini dihuni tujuh suku sejak dahulu kala. Manusianya tidak merata, insentitas tidak terlalu besar tetapi otonom berdasarkan ikatan kekerabatan. Manusia Subsisten yang otonom ini percaya pada dirinya sendiri, merasa yakin pada kemampuannya sendiri, menyelaraskan diri dengan alam yang ganas dan tidak merasa dirinya rendah. Di sisi lain dia mengetahui keterbatasannya dalam menghadapi dunianya. Inilah sikap dasar manusia Teluk Bintuni. Mereka tersebar di wilayah selatan kepala burung, sungai Weriagar sebelah timur dan barat, dan sekitar sungai Sebyar. Di dalam komunitas mereka sendiri dibagi dalam dua unit etniik Kembaran satunya dan lain Damban. Mereka mendiami di daerah rawa-rawa yang luas aliran sungai Sebyar, Weriagar dan Tami. Sungai-sungai ini bermuara ke laut teluk Bintuni.

Kini surga di sana telah sirna, Bintuni adalah suatu tanah yang di incar. Karena berbagai macam sumber daya alam yang melimpah. Kekayaan itu kini menjadi incaran para pemodal kapitalis dan pemerintah kolonial melalui berbagai perusahaan yang masuk di daerah itu. Over eksploitasi sumber daya alam menimbulkan berbagai dampak yang merugikan manusia asli dan keunikan ekosistem di wilayah itu. Bintuni adalah suatu negeri yang dibanjiri dengan beribu-ribu imigran dan prajurit yang bertanda siap menghantam atau paling sedikit berselisih kalau kegiatan eksploitasi kapitalis itu diganggu. Melihat Teluk Bintuni melalui buku-buku atau perjalanan singkat kelihatannya seperti surga. Dilihat sedikit tertutup, tetapi dapat memulai lebih dekat rasanya seperti masuk neraka. Karya kecil ini bekerja dinamika ini yang dikumpulkan melalui beberapa kali penelitian di wilayah itu.

Jayapura, Juni 2023

PENULIS

Chat & Follow Us
Berbagi di Media Sosial :

Terbitan Buku

Berita Terkini

Warta – UNCEN Cenderawasih University

Member Of

Visitor Statistics

Flag Counter

Shop

Tools

Universitas Cenderawasih Press

Syarat dan Ketentuan        Tim Pengelola         Kerjasama        

Copyright © 2023 UncenPress – All rights reserved.

Designed by Setyawan

PENERBITAN BUKU

UncenPress Program Pascasarjana – Universitas Cenderawasih

PAKET A

Civitas Akademika Uncen

Di peruntukkan secara khusus kepada Tenaga Pendidik (Dosen), Mahasiswa dan Tenaga Kependidikan (Staf) yang berada di lingkungan kampus Universitas Cenderawasih.

Mendapatkan 4 Exampler Buku

Penulis akan mendapatkan 4 exampler buku yang telah diterbitkan melalui UncenPress di lingkungan Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih

Penerbitan ISBN

Penulis akan mendapatkan layanan khusus dari Tim UncenPress yaitu memproseskan pengajuan dalam penerbitan International Serial Book Number (ISBN) pada per 1 judul tulisan yang akan diterbitkan.

Free E-Book Ber-ISBN

Uncen Press memberikan E-book gratis yang dilengkapi dengan E-ISBN kepada penulis yang telah menerbitkan dan mencetak bukunya. Sehingga buku dapat diakses di semua perangkat pintar elektronik.

Pencetakan Hitam-Putih

Hasil tulisan akan dicetak dengan kualitas Hitam-Putih khususnya pada bagian isian dalam buku. Terkecuali pada Cover Buku akan dicetak dalam keadaan berwarna.

Halaman Cetak Maks. 150

Maksimal cetak halaman buku sebanyak 150 halaman. Jika penulis memiliki tulisan diatas 150 halaman (setelah dilakukannya layout & penyuntingan teks, gambar, tabel, grafik diagram dan sebagainya, maka akan dikenakan biaya tambahan secara administratif dan status dialihkan menjadi Non-Paket.

Ukuran Buku Unesco

Hasil tulisan yang akan dicetak dengan ukuran standar Internasional yaitu UNESCO (15,4 cm x 23 cm )

Include Royalty

Penerbit (UncenPress) akan memberikan jaminan berupa hak pendapatan atau keuntungan dari hasil penjualan buku/referensi bacaan atas karya intelektual miliknya, melalui perjanjian kontrak yang telah disetujui antar Penerbit UncenPress dengan Penulis.